Keakraban,
kebersamaan, dan semua kenangan itu. Hanyalah masa lalu. Namun, tak terbersit
dalam pikiran sedikitpun akan menjadi malapetaka dalam setiap coretan hidup
saat ini. Sungguh di luar perkiraan.
Dari
awal kejujurannya, menyiratkan keanehan. Cerita tentangnya, tak relevan dengan
sikap dan fakta yang ada. Dia menciptakan dunia dengan konsepnya sendiri,
ditanamkan pada kedua objek yang berbeda. Entah karena dia berada dalam pilihan
yang sulit, ataukah hanya salah satu objek titik pusat ketulusannya berada.
Menerka dengan ribuan hipotesa sekalipun tak mampu memberikan kesimpulan.
Namun,
konsepnya terlalu kuat. Kedua objek berada dalam genggamannya. Setiap objek
diletakkan pada titiknya masing-masing. Dalam porsi yang berbeda tentunya.
Tanpa dia sadari kalau sikapnya akan menyakiti salah satunya. Tentu saja, dua
objek saling bersilangan dengan satu titik pusat. Ketika bergesekan, maka
benturan tak terelakkan.
Sungguh
disesali, dua objek dengan posisi yang berbeda. Mengapa mesti menjadi pilihan.
Toh, masing-masing berada pada jalurnya. Justru yang menjadi pertanyaan, yang
menjadi titik pusat apakah menyediakan ruang masing-masing atau hanya ada satu
ruang untuk keduanya.
Gesekan
demi gesekan terjadi, tak ada titik temu untuk keduanya. Masing-masing memiliki
pendapat sendiri, dan bahkan cenderung saling menjatuhkan.
Hanya
waktu yang dapat mengubahnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar